CGP ANGKATAN 4: AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF "JUM'AT BERSIH"

 LATAR BELAKANG

Budaya positif adalah keyakinan dan nilai yang disepakati yang menjadi kebiasaan bersama yang akan dilakukan dalam waktu lama. Menerapkan budaya positif dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam membentuk karakter positif. Budaya positif dapat dibuat melalui kesepakatan antara guru dan siswa, agar siswa merasa terlibat dan bertanggungjawab dalam menjalanankan disiplin tersebut. Budaya Positif di Sekolah memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh guru dan murid, diantaranya:

  1. Menumbuhkan kesadaran dalam melakukan hal- hal yang baik
  2. Membangun hubungan social yang bagus antar warga sekolah
  3.  Murid terbiasa dengan pola hidup teratur
  4. Menumbuhkan rasa aman dan nyaman
  5. Membangun hubungan kerjasama antara murid, guru dan orang tua
  6. Membangun karakteristik siswa, mengembangkan kegotongroyongan dan kerjasama antara guru, murid dan orang tua
  7.  Menciptakan kepercayaan diri dan tanggung jawab

Di era pandemi sepeti sekarang ini, kebersihan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat urgent karena untuk memastikan anak-anak didik kita tidak tertular penyakit yang diakibatkan oleh virus corona. Murid-murid juga harus diberikan wawasan untuk menjaga kebersihan diri baik dirumahnya sendiri maupun lingkungan sekolah agar kondisi fisik dan mentalnya tetap terjaga dengan baik. Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah adalah bagian dari kesepakatan kelas, dimana hal tersebut adalah budaya positip yang harus dijalankan dan selalu ditingkatkan. Aksi nyata-budaya positif yang dilakukan oleh calon guru penggerak adalah Kebersihan tempat tinggal dan lingkungan sekolah.

 

TUJUAN AKSI NYATA

Adapun tujuan aksi nyata yang dilakukan calon guru penggerak yaitu:

  1. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa untuk senantiasa melakukan budaya positip yaitu kebersihan lingkungan
  2. Agar menimbulkan semangat belajar murid dan terbiasa pola hidup bersih
  3. Kebersihan lingkungan adalah bagian dari kesepakatan kelas yang wajib dijalankan dan diterapkan oleh murid dan guru
  4. Agar murid, guru, dan seluruh warga sekolah mencintai lingkungan yang bersih dan indah sehingga menimbulkan suasana sekolah yang menyenangkan dan sehat

 

DESKRIPSI AKSI NYATA

Kegiatan pembelajaran di sekolah saat ini dilakukan secaa hybrid, guna mengurangi dan mencegah penularan COVID-19 siswa bergantian masuk ke dalam kelas. Karena kelas sudah lama tidak digunakan akibat adanya pandemic COVID-19, maka ditemukan banyak sarang laba-laba dan sampah yang berserakan. Kenyataan kondisi lingkungan sekitar siswa yang kotor akan menyebabkan tidak kondusifnya pembelajaran. Sampah berserakan juga akan menimbulkan berbagai bakteri, kuman, dan bahkan bisa terjadi penularan penyakit. Kebiasaan siswa yang kurang terjaga dalam hal kebersihan baik diri sendiri maupun lingkungan sangat berpotensi penyebaran penyakit. Selain bau dan penyebaran penyakit, sampah juga tidak nyaman untuk dipandang. Kesepakatan kelas yang dilaksakan menggunakan metode tatap muka sebagian dan via WA grup kelas, kemudian calon guru penggerak mengambil satu poin kesepakatan yang dapat dilakukan saat ini adalah kebersihan lingkungan kelas dan sekolah melalui analisis Inkuiry apresiatif model BAGJA.  Adapun langkah-langkah aksi nyata yang dilakukan :

  1.  Meminta izin dengan kepala sekolah
  2. Berkomunikasi dengan murid untuk hadir kesekolah berdasarkan jadwal piket kelas dan melakukan kegiatan kebersihan kelas
  3.  Bekerjasama dengan seluruh warga sekolah untuk kebersihan lingkungan sekolah

 

TOLAK UKUR KEBERHASILAN

  1. Murid selalu menjalankan kesepakatan kelas (piket kelas) setiap minggunya seminggu 1 kali sesuai jadwal yang ditetapkan
  2. Setiap hari jumat melaksanakan jumat bersih secara bersama yang dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah
  3.  Lingkungan kelas dan lingkungan sekolah tampak bersih dan rapi
  4. Terjalin komunikasi aktif antara guru, murid, seluruh warga sekolah dan masyarakat

 

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Untuk melancarkan pelaksanaan rancangan tindakan untuk aksi nyata yang telah CGP susun tentunya CGP memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang CGP perlukan yaitu; dukungan dan izin kepala sekolah, keterlibatan siswa, dan juga dukungan dari orang tua siswa.

 

TANTANGAN KEGIATAN

Jumlah rekan kerja maupun siswa yang membantu sangat terbatas karena adanya kebijakan masuk sekolah hybrid, yaitu 50% daring dan 50% luring, karena hal tersebut, tidak semua warga sekolah dapat melakukan program Jum’at Bersih ini.

 

PROGRAM TINDAK LANJUT

Calon guru penggerak akan membuat kesepakatan kelas bersama murid yang baru disemester depan ditahun ajaran baru, dengan metode baru melalui quisioner google form dan didiskusikan baik via daring maupun tatap muka dan berkolaborasi bersama rekan teman sejawat agar poin-poin kesepakatan kelas yang dibuat mendukung program, visi dan misi sekolah serta khususnya visi murid impian.


HASIL AKSI NYATA

Siswa Membersihkan Lingkungan dalam Kelas



Siswa Membersihkan Lingkungan Luar Kelas


Bapak Ibu Guru dan Karyawan Membersihkan Lingkungan Sekolah








Komentar

  1. Pembelajaran yang dilaksanakan secara hybrid tidak mengurangi aksi nyata dalam penanaman budaya positif di sekolah dan penerapannya. Dimulai dari hal yang sederhana dan berkelanjutan akan memberikan dampak yang besar dan pada akhirnya akan memunculkan motivasi internal dalam diri murid. Selamat Bu Erste . Salam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRANATACARA

PAWARTA

Wacana Deskripsi